Andong

Jumat, Mei 22, 2009

Tentu kamu tahu Andong kan? Andong itu adalah kereta kuda besar beroda empat dan ditarik paling sedikit dua ekor kuda yang besar. Memang jarang terlihat Andong ditarik oleh empat ekor kuda, tapi aku pernah melihatnya. Andong itu merupakan kendaraan angkut yang cukup favorit di kota Solo dan sekitarnya termasuk di daerahku. Dengan bentuknya yang besar itu, Andong memang memiliki daya angkut yang luar biasa. Untuk mengangkut orang saja, paling tidak delapan sampai lima belas orang, termasuk anak-anak bisa diangkutnya. Kalo hanya untuk mengangkut barang, pastilah puluhan karung beraspun mampu diangkutnya. Tak jarang aku melihat Andong mengangkut dagangan berupa bongkokan (ikatan) daun jati (biasanya untuk bungkus tempe) sampai tinggiiii sekali, hampir-hampir bentuk asli Andong itu susah dikenali. Kalo saja roda dan kuda-kudanya tidak kelihatan, maka pastilah orang menyangka ada hutan Jati yang sedang berjalan-jalan....

Andong itu memang kendaraan yang unik. Kalo digunakan untuk mengangkut orang, perlengkapan manusiawinya yang berupa plastik hitam yang disebut deklit dilengkap dengan jendela dari plastik bening penutup badan Andong itu akan digelar rapi dan membentuk wujud kendaraan yang anggun sekali laksana kereta kuda kerajaan Inggris Raya sana. Nah kalo hanya digunakan untuk mengangkut barang, pakaian Andong itupun akan dilucuti, digulung habis sampai mblindhis (telanjang) tinggal kerangka dan atap saja. Fungsional banget ya?

Andong itu kendaraan segala cuaca, segala medan, dan segala suasana. Pokoknya asal kudanya oke, semuanya ngikut aja. Jalan pagi, siang, sore, atau malam nggak masalah. Sebagai penerangan di malam hari, Andong itu dilengkapi dengan lampu minyak Jlantah (minyak kelapa) yang bentuknya sangat klasik dan diletakkan di keempat sudutnya sebagai penerangan. Tapi Andong yang mbeling biasanya hanya memiliki satu lampu saja di kanan depan. Pada jaman mobil sudah mulai banyak, Andong itu bahkan memiliki spion besar layaknya truk, entah yang gila itu siapa: pemiliknya, kusirnya, atau yang jual spion. Andong juga nggak masalah jalan di panas terik atau hujan lebat, pokoknya asal kusirnya tahan aja. Di jalan tanah atau becek juga nggak masalah, biasanya kusirnya sudah hapal benar, jalan sebecek apa yang mampu dilalui Andong beserta kudanya.

Tahu nggak, ada juga lho bengkel khusus untuk Andong. Tetanggaku ada yang memiliki bengkel Andong itu. Mulai dari ganti roda, perbaikan dan balancing body, sampai pengecatan semuanya dilayani. Bahkan kadang juga menerima pesanan Andong baru. Yang membedakan bengkel Andong dengan bengkel mobil adalah: bengkel Andong menyediakan juga servis untuk kuda penarik Andongnya. Setiap kuda yang Andongnya masuk bengkel akan mendapatkan perlakuan yang istimewa, setidaknya rumput segar, katul (sekam padi) yang sehat, mandi keramas, perawatan kuku, sepatu, dan sikat bulu akan didapatkannya.

Aku dan teman-temanku paling senang kalo pulang sekolah ada Andong lewat. Kami akan berebut naik Andong itu diam-diam di bagian belakang. Walaupun bagian belakang biasanya digunakan untuk tempat makanan kuda, namun selalu saja ada ruang bagi kami. Kusir Andong itu sebenarnya nggak suka kalo ada yang naik Andongnya secara illegal seperti itu. Makanya kalo ketahuan, kusir itu pasti akan marah besar. Sebenarnya, karena karakteristik andong yang besar dan berat itu, maka berat anak-anak yang naik di belakang nggak akan terasa, tetapi ada saja temanku yang usil karena nggak kebagian tempat. Mereka akan teriak "Cing Ceng Buk...Cing Ceng Buk..." sebagai isyarat kepada Kusir bahwa ada penumpang gelap di belakang. Nah, kalo sudah begitu, Kusir itu dengan ekspresi wajah dingin seolah-olah nggak ngerti apa-apa akan melambaikan cambuknya yang panjang itu ke belakang untuk menyapu para penumpang gelap itu. "Dlegek!", kamipun misuh-misuh (mengumpat-umpat) sambil berloncatan turun.

0 comments

Posting Komentar